lebih dekat dengan allah swt yang sangat indah namanya
Katakata Bijak Tentang Kehidupan (Sumber: iStock) 11. Sesungguhnya kita semua adalah milik Allah, dan kepada-Nya lah kita semua pasti akan kembali. (Q.S Al-Baqarah: 156). Kata bijak kematian yang tercantum dalam Al-Quran bisa dijadikan pengingat bahwa hanya kepada Allah semua makhluk yang bernyawa akan kembali.
5 Kumpulan nama-nama Allah Swt yang indah disebut dengan Asma'ul Husna, yang hendak diterapkan oleh orang beriman kepada-Nya dalam kehidupan keseharian. Contoh pernyataan di bawah ini yang bukan penerapan dari sifat Al-Karim adalah.. A. menanamkan sifat mulia dalam pergaulan B. menumbuhkan cinta yang dalam kepada Allah Swt.
Berkaitandengan hal ini, Allah berfirman dalam surat Al An'am ayat 115,  Allah SWT sudah menyiapkan surga yang indah bagi manusia yang taat kepada-Nya dan meneladani rasul-Nya. Sebagai hakim yang paling adil, Allah tidak akan mengadili orang-orang tersebut.  Berlaku adilah. Karena (adil) itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah 
205Kumpulan Contoh Soal Penilaian Harian (PH) dan Ulangan Harian (UH) Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (PAI BP) Materi Lebih Dekat dengan Allah Swt. yang Sangat Indah Nama-NyaKelas 7/VII SMP/MTS Kurikulum 2013 dan Jawabannya. Lengkap. Masharist.com.
SimpanSimpan BAB 1 - Lebih dekat Allah SWT yang sangat indah Na Untuk Nanti. 0% 0% menganggap dokumen ini bermanfaat,  Lebih Dekat dengan Allah swt. yang Sangat Indah Nama-Nya. A. TUJUAN PEMBELAJARAN Menunjukkan dalil naqli dan aqli terkait dengan iman kepada Allah swt. Menyebutkan pengertian al-Asma'u al-Husna 
 cách xóa tài khoản zalo của người khác. Allah Swt. berfirman “Dan Allah memiliki al-Asmau-al-Husna nama-nama yang terbaik, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebutnya al-Asmau-al-Husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyalahartikan nama-nama-Nya. Mereka kelak akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” al-A’raf/7180 Ayat ini diturunkan saat ada seorang sahabat Nabi Muhammad saw. sedang berdoa seraya membaca, “Ya Rahman, Ya Rahim" Wahai aat Yang Maha Pengasih, Wahai zat Yang Maha Penyayang. Ketika mendengar itu, orang-orang musyrik langsung menyebarkan tuduhan dan fitnah bahwa Nabi Muhammad saw. dan para sahabatnya menyembah dua Tuhan, yaitu Ya Rahman dan Ya Rahim. Sebagai jawaban atas tuduhan orang kafir itu, maka turunlah ayat tadi al- Araf/7180. Dengan jelas dan tegas ayat ini menyatakan bahwa Allah Maha Esa, namun Allah Swt. mempunyai sebutan lain berupa nama-nama yang indah. Indah untuk didengar, diucapkan, diterapkan, dan diteladani oleh hamba-Nya. Allah Swt. mempunyai al-Asmau-al-Husna nama-nama yang indah, seperti al-Alim, al-Khabir, as-Sami’, al-Basir. Berdoalah kepada-Nya seraya menyebut al-Asmau-al-Husna, seperti ya 'Alim, ya Khabir, ya Sami’, ya Basir dan seterusnya sebab doa yang demikian akan lebih dikabulkan Allah Swt. Doa yang demikian juga bisa menginspirasi kita agar menjadi manusia yang alim berilmu, khabir mau meneliti, sami menjadi pendengar baik, dan Basir pandai melihat kenyataan hidup. A. Iman kepada Allah Swt. Pernahkah kalian merasa dekat dengan Allah Swt. sehingga perasaanmu merasa begitu tenang? Pernahkah kalian merasa jauh dengan-Nya sehingga jiwamu terasa hampa? Melalui uraian berikut ini, mari kita belajar untuk lebih mengenal nama-nama Allah Swt. yang indah dan berusaha menjadi lebih dekat dengan-Nya. Allah Swt. mempunyai kasih dan sayang yang begitu besar pada hamba-Nya. Kita boleh bermohon apa saja kepada-Nya. Syaratnya, tentu kita wajib yakin akan keberadaan-Nya. Kalau kita belum yakin bahwa Allah Swt. itu ada, sudah barang tentu doa kita juga sia-sia. Jadi, sebelum berdoa kepada Allah Swt., kita wajib yakin terlebih dulu bahwa Allah Swt. dapat memberikan apa yang kita butuhkan. Itu artinya kita wajib beriman kepada-Nya. Apakah iman itu? Kata iman berasal dari bahasa Arab yang berarti percaya. Makna iman dalam pengertian ini adalah percaya dengan sepenuh hati, diucapkan dengan lisan dan diamalkan dalam perbuatan sehari-hari. Menjadi orang yang beriman bukan persoalan yang ringan atau mudah. Sebagai manusia yang mempunyai pertanggungjawaban kepada Allah Swt., iman menjadi sangat penting. Allah Swt. sendiri yang memerintahkan kita untuk beriman, sebagaimana firman Allah Swt yang artinya ”Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul- Nya Muhammad dan kepada Kitab al-Qur’an yang diturunkan kepada Rasul- Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu telah tersesat sangat jauh.” an-Nisa’/4136 Keimanan seseorang itu bisa tebal dan bisa tipis, bisa bertambah atau berkurang. Salah satu cara untuk meningkatkan keimanan kita kepada Allah Swt. adalah dengan memahami nama-nama-Nya yang baik dan indah. Kita sering mendengar nama-nama indah itu dengan sebutan al-Asmau al-Husna. B. Makna al-Asmau al-Husna Al-Asmau-al-Husna artinya nama-nama Allah Swt. baik. Allah Swt. mengenalkan dirinya dengan nama-nama-Nya baik, sesuai dengan firman Allah Swt. yang artinya “Dan Allah memiliki al-Asmau-al-Husna nama-nama yang terbaik, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebutnya al-Asmau-al-Husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyalahartikan nama-nama-Nya. Mereka kelak akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” al-A’raf/7180 Rasulullah saw. menjelaskan bahwa nama-nama Allah Swt. baik al- Asmau-al-Husna itu berjumlah 99. Barang siapa yang menghafalnya maka Allah Swt. akan memasukkan ke dalam surga-Nya. 1. Al-Alim Pada artikel ini hanya empat al-Asmau-al-Husna yang akan kalian pelajari, yaitu al-Alim, al-Khabir, as-Sami’, al-Basir. Setelah mempelajari topik ini, kalian diharapkan dapat menjelaskan makna keempat al-Asmau-al-Husna itu, dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Al-Alim artinya Maha Mengetahui. Allah Swt. Maha Mengetahui yang tampak atau yang gaib. Pengetahuan Allah Swt. tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Segala aktivitas yang dilakukan makhluk diketahui oleh Allah Swt. Bahkan, peristiwa yang akan terjadi pun sudah diketahui oleh Allah Swt. Dengan kata lain, pengetahuan Allah Swt. itu tanpa batas. Luar biasa, bukan? Agar lebih yakin perhatikan firman-Nya berikut ini. ”Dan pada sisi Allahlah kunci-kunci semua yang gaib. Tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri. dan Dia mengetahui apa yang ada di darat dan di laut. Tidak ada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya pula. dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak pula sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata Lauh Mahfus.” al-An’am/659 Subhanallah, luar biasa! Perlu kalian ketahui bahwa Allah Swt. menyuruh kita untuk menggali ilmu sebanyak-banyaknya, agar kalian dapat mengetahui ciptaan-Nya, baik yang ada di langit atau yang ada di bumi. Sesungguhnya, Allah Swt. sangat menyukai orang yang rajin mencari ilmu pengetahuan dan mengamalkannya. Perilaku yang dapat diwujudkan dalam meyakini sifat Allah al-Alim adalah kita wajib terus-menerus mencari ilmu-ilmunya Allah Swt. dengan cara belajar dan merenungi ciptaan-Nya. Tapi ingat! Penting juga untuk diperhatikan bahwa kita tidak boleh merasa paling pandai. Orang berilmu itu wajib tetap rendah hati. Seperti pohon padi, semakin berisi semakin merunduk.! 2. Al- Khabir Al-Khabir artinya Mahateliti. Allah Mahateliti pada semua ciptaan-Nya. Allah Swt. menciptakan berjuta-juta makhluk, semuanya berfungsi sesuai dengan apa yang Ia kehendaki. Tidak ada satupun ciptaan Allah Swt. yang salah sasaran. Ini menandakan bahwa Allah Maha teliti dalam menciptakan makhluk-Nya. Demikian pula Allah dapat mengetahui secara detail apa yang dikerjakan makhluknnya. Dalam at-Taubah/916 Allah Swt. berfirman “... dan Allah Mahateliti pada apa yang kalian kerjakan.” at-Taubah/9 16 Perilaku yang dapat diwujudkan untuk orang yang percaya bahwa Allah Swt. Mahateliti adalah hendaklah kita wajib waspada dan teliti betul apa yang kita lakukan atau yang akan kita lakukan. Kita wajib teliti dan cermat dalam melakukan kegiatan, baik di sekolah, di rumah, atau di tempat lainnya. Orang yang teliti akan mendapatkan hasil maksimal, dan tak akan menyesal di lalu hari. 3. As-Sami’ As-Sami’ artinya Maha Mendengar. Allah Swt. Maha Mendengar semua suara apapun yang ada di alam semesta ini. Pendengaran Allah Swt. tidak terbatas, tidak ada satu pun suara yang lepas dari pendengaran-Nya, walaupun suara itu sangat pelan. Hal ini sesuai dengan firman-Nya ”... dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” al-Baqarah/2256 Perilaku yang mencerminkan keimanan kepada Allah Swt. yang mempunyai sifat Maha Mendengar adalah kita wajib mau mendengarkan orang lain yang sedang berbicara. Terlebih lagi jika yang sedang berbicara adalah guru atau orang tua kita. Lalu, bagaimana sikap kita jika tidak senang pada apa yang disampaikannya? Tentu kita wajib sampaikan hal itu kepada lawan bicara kita dengan sikap dan bahasa yang santun. As-Sami’ juga bisa diteladani dengan cara menjadi orang yang peka pada informasi. Sebagai generasi muslim kalian tidak boleh ketinggalan informasi. Di samping itu kalian wajib terus berlatih untuk dapat memilah informasi baik dan buruk, yang hak dan yang batil. 4. Al-Basir Al-Basir artinya Maha Melihat. Allah Maha Melihat segala sesuatu meskipun lembut dan kecil. Allah Swt. melihat apa saja yang ada di langit dan di bumi, bahkan seluruh alam semesta ini dapat dipantau. Hal ini sesuai dengan firman-Nya “Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang gaib di langit dan di bumi. dan Allah Maha Melihat apa yang kalian kerjakan.” al-Hujurat/4918 Perilaku yang mencerminkan keyakinan bahwa Allah Maha Melihat adalah hendaklah kita berusaha semaksimal mungkin untuk dapat melihat peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam ini sebagai bahan renungan akan kebesaran Allah Swt. Kita diajarkan untuk pandai dan cermat dalam memandang berbagai persoalan di sekeliling kita. Namun jangan lupa, kita juga wajib selalu introspeksi diri untuk melihat kelebihan dan kekurangan kita sendiri agar hidup menjadi lebih terarah. Sungguh hal ini sangat indah untuk diamalkan. C. Hikmah Beriman kepada Allah Swt. Orang yang beriman tentu merasa dekat dengan Allah Swt. Oleh sebab merasa dekat, ia berusaha taat, menjalankan perintah dan menjauhi segala larangan-Nya. Sungguh bahagia dan beruntung manusia yang bisa seperti ini. Jadi, orang yang beriman akan medapatkan berbagai keuntungan, antara lain sebagai berikut. Selalu memperoleh pertolongan dari Allah Swt. Hal ini sesuai dengan firman-Nya ”Sesungguhnya Kami menolong rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi hari kiamat.” al-Mμ’min/40 51. Hati menjadi tenang dan tidak gelisah. Hal ini sesuai dengan firman Allah Swt. ”Yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah hanya dengan mengingat Allahlah hati menjadi tenteram.” ar-Ra’d/13 28. Sepanjang masa hidupnya tak akan pernah merasa rugi. Sebaliknya, tanpa dibekali iman sepanjang usianya diliputi kerugian, sebagaimana firman Allah Swt. berikut ini. ”Demi masa, sungguh, manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.” al-Asr/1031-3 Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Modul BDR online PAI Kelas 7 BAB 1 ini berjudul Lebih Dekat dengan Allah Swt. yang Sangat Indah Nama-Nya. Bahan belajar mandiri online interaktif ini disajikan lengkap dengan bahan teks, video pembelajaran, dan latihan soal berbasis website. Agar kita bisa menjadi orang yang hatinya dekat dengan Allah Swt., perlu belajar mengenai bagaimana caranya agar dekat dengan-Nya. Salah satu caranya adalah dengan lebih mengenal-Nya. Allah Swt. dapat dikenali melalui nama-nama-Nya yang indah. Dengan mengenal kemudian berlanjut memahami nama-nama-Nya yang indah tersebut. Ketika hati sudah dekat dengan Allah Swt., maka sebagai hamba marilah memohon kepada Allah Swt. dengan memanjatkan doa-doa dan harapan kita. Allah Swt. memiliki kasih dan sayang yang begitu besar terhadap hamba-Nya. Kita boleh bermohon apa saja kepada-Nya. Syaratnya, tentu kita harus yakin akan keberadaan-Nya. Kalau kita belum yakin bahwa Allah Swt. itu ada, sudah barang tentu doa kita juga sia-sia. Jadi, sebelum berdoa kepada Allah Swt., kita harus yakin terlebih bahwa Allah Swt. dapat memberikan apa yang kita butuhkan. Itu artinya kita harus beriman kepada-Nya. Iman Kepada Allah Swt. Pada dasarnya manusia memerlukan bekal untuk mengarungi kehidupan di dunia maupun akhirat. Iman merupakan bekal utama bagi seseorang untuk menentukan arah kehidupannya. Hidup tanpa dilandasi iman ibarat orang tersesat. Orang tersesat tidak mengerti arah mata angin dan tidak tahu ke mana harus melangkah. Betapa pentingnya masalah keimanan ini sehingga sebagai muslim kita semua harus betul-betul memahami hakikat iman, cara beriman, dan kepada siapa kita harus beriman. Secara harfiah iman artinya adalah percaya, sedangkan menurut istilah, iman berarti percaya dan meyakini dengan sepenuh hati, mengucapkan dengan lisan, dan membuktikan dengan perbuatan. Tanda-tanda keimanan dalam diri seseorang dapa terlihat dari amal perbuatan yang dikerjakan karena kepribadian diri seseorang merupakan pancaran dari iman yang ada di dalam diri seseorang. Iman kepada Allah Swt. merupakan pokok dari seluruh iman yang tergabung dalam rukun iman. Dengan demikian, keimanan kepada Allah Swt. harus tertanam dengan benar kepada diri seseorang. Sebab jika iman kepada Allah Swt. tidak tertanam dengan benar, kekeliruan ini akan berlanjut terhadap keimanan kepada malaikat, kitab, rasul, hari kiamat, serta qadla’ dan qadar-Nya. Keimanan seseorang itu bisa tebal dan bisa tipis, bisa bertambah atau berkurang. Salah satu cara untuk meningkatkan keimanan kita kepada Allah Swt. adalah dengan memahami nama-nama-Nya yang baik dan indah. Kita sering mendengar nama-nama indah itu dengan sebutan al-Asmau al-Husna. Makna al-Asmau al-Husna al-Asmau al-Husna artinya adalah nama-nama Allah Swt. yang baik. Allah Swt. mengenalkan dirinya dengan nama-nama-Nya yang baik Rasulullah saw. menjelaskan bahwa nama-nama Allah Swt. yang baik al-Asmau al-Husna itu berjumlah 99. Barang siapa yang menghafalnya maka Allah Swt. akan memasukkan ke dalam surga-Nya. Pada pembelajaran PAI kelas 7 bab 1 ini hanya empat al-Asmau al-Husna yang akan kalian pelajari, yaitu al- Alim, al-Khabir, as-Sami’, al-Basir. Setelah mempelajari topik ini, kalian diharapkan dapat menjelaskan makna keempat al-Asmau al-Husna tersebut dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Al- Alim Al- Alim artinya Maha Mengetahui. Allah Swt. Maha Mengetahui yang tampak atau yang gaib. Pengetahuan Allah Swt. tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Segala aktivitas yang dilakukan oleh makhluk diketahui oleh Allah Swt. Bahkan, peristiwa yang akan terjadi pun sudah diketahui oleh Allah Swt. Dengan kata lain, pengetahuan Allah Swt. itu tanpa batas. Subhanallah, luar biasa! Perlu kalian ketahui bahwa Allah Swt. menyuruh kita untuk menggali ilmu sebanyak-banyaknya agar kalian dapat mengetahui ciptaan-Nya, baik yang ada di langit maupun yang ada di bumi. Sesungguhnya, Allah Swt. sangat menyukai orang yang rajin mencari ilmu pengetahuan dan mengamalkannya. Perilaku yang dapat diwujudkan dalam meyakini sifat Allah al- Alim adalah kita harus terus-menerus mencari ilmu-ilmu-Nya Allah Swt. dengan cara belajar dan merenungi ciptaan-Nya. Tetapi ingat! Penting juga untuk diperhatikan bahwa kita tidak boleh merasa paling pandai. Orang berilmu itu harus tetap rendah hati. Seperti pohon padi, semakin berisi semakin merunduk. Al-Khabir Al-Khabir artinya Mahawaspada, mengetahui perkara yang tersembunyi. Allah Swt. menciptakan milyaran makhluk dengan berbagai ragamnya. Semuanya diketahui oleh Allah dengan detail, penuh kecermatan dan kewaspadaan, baik secara lahir maupun batin. Tidak ada satu pun ciptaan Allah Swt. yang salah sasaran. Ini menandakan bahwa Allah Mahawaspada. Allah dapat mengetahui secara detail apa yang dikerjakan makhluknya. Perilaku yang dapat diwujudkan bagi orang yang percaya bahwa Allah Swt. Mahawaspada adalah hendaklah kita harus waspada dan cermat terhadap apa yang kita lakukan atau yang akan kita lakukan. Kita harus waspada dan cermat dalam melaksanakan kegiatan, baik di sekolah, di rumah, maupun di tempat lainnya. Orang yang waspada akan mendapatkan hasil maksimal dan tidak akan menyesal di kemudian hari. As-Sami’ As-Sami’ artinya adalah Maha Mendengar. Allah Swt. Maha Mendengar semua suara apa pun yang ada di alam semesta ini. Pendengaran Allah Swt. tidak terbatas, tidak ada satu pun suara yang lepas dari pendengaran-Nya, meskipun suara itu sangat pelan. Perilaku yang mencerminkan keimanan kepada Allah Swt. yang memiliki sifat Maha Mendengar adalah kita harus berupaya agar segala yang kita ucapkan merupakan perkataan yang baik dan berguna karena kita meyakini bahwa Allah selalu mendengar segala yang kita ucapkan. Bahkan yang masih terbesit di dalam hati pun didengar oleh Allah Swt. As-Sami’ juga bisa diteladani dengan cara menjadi orang yang peka terhadap informasi. Sebagai generasi muslim kalian tidak boleh ketinggalan informasi. Di samping itu kalian harus terus berlatih untuk dapat memilah informasi yang baik dan yang buruk, yang hak dan yang batil. Al-Basir Al-Basir artinya adalah Maha Melihat. Allah Maha Melihat segala sesuatu walaupun lembut dan kecil. Allah Swt. melihat apa saja yang ada di langit dan di bumi, bahkan seluruh alam semesta ini dapat dipantau. Perilaku yang mencerminkan keyakinan bahwa Allah Maha Melihat adalah hendaklah kita berusaha semaksimal mungkin untuk dapat melihat peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam ini sebagai bahan renungan akan kebesaran Allah Swt. Kita diajarkan untuk pandai dan cermat dalam memandang berbagai persoalan di sekeliling kita. Namun jangan lupa, kita juga harus selalu introspeksi diri untuk melihat kelebihan dan kekurangan kita sendiri agar hidup menjadi lebih terarah. Sungguh hal ini sangat indah untuk diamalkan. Hikmah Beriman kepada Allah Swt. Orang yang beriman tentu merasa dekat dengan Allah Swt. Oleh karena merasa dekat, dia berusaha taat, menjalankan perintah, dan menjauhi segala larangan-Nya. Sungguh bahagia dan beruntung manusia yang bisa seperti ini. Jadi, orang yang beriman akan mendapatkan berbagai keuntungan, antara lain sebagai berikut. Selalu mendapat pertolongan dari Allah menjadi tenang dan tidak masa hidupnya tidak akan pernah merasa rugi. Sebaliknya, tanpa dibekali iman sepanjang usianya diliputi Pembelajaran PAI Kelas 7 BAB 1 Lebih Dekat dengan Allah Swt. yang Sangat Indah Nama-Nya Video pembelajaran PAI Kelas 7 BAB 1 Lebih Dekat dengan Allah Swt. yang Sangat Indah Nama-Nya ini kami sajikan dalam dua video sebagai ganti 2 pertemuan tatap muka. Pertemuan 1 Pertemuan 2 Latihan Soal PAI Kelas 7 BAB 1 Lebih Dekat dengan Allah Swt. yang Sangat Indah Nama-Nya Setelah belajar materi tertulis dan melalui video pembelajaran di atas, maka ujilah hasil belajarmu menggunakan latihan soal online berikut ini Halaman Selanjutnya ……… Contoh Soal dan Jawaban Pages 1 2
A. Iman Kepada Allah swt Pernahkah kamu merasa dekat dengan Allah Swt sehingga perasaanmu merasa begitu tenang? Pernahkah kamu merasa jauh dengan-Nya sehingga jiwamu terasa hampa? Melalui uraian berikut ini, mari kita belajar untuk lebih mengenal nama-nama Allah Swt yang indah dan berusaha menjadi lebih dekat dengan-Nya. Allah Swt memiliki kasih dan sayang yang begitu besar terhadap hamba-Nya. Kita boleh bermohon apa saja kepada-Nya. Syaratnya, tentu kita harus yakin akan keberadaan-Nya. Kalau kita belum yakin bahwa Allah Swt itu ada, sudah barang tentu doa kita juga sia-sia. Jadi, sebelum berdoa kepada Allah Swt, kita harus yakin terlebih dulu bahwa Allah Swt dapat memberikan apa yang kita butuhkan. Itu artinya kita harus beriman kepada-Nya. Apakah iman itu? Kata iman berasal dari bahasa Arab yang bermakna percaya. Makna iman dalam pengertian ini adalah percaya dengan sepenuh hati, diucapkan dengan lisan dan diamalkan dalam perbuatan sehari-hari. Menjadi orang yang beriman bukan persoalan yang ringan atau mudah. Sebagai manusia yang memiliki pertanggung jawaban kepada Allah Swt, iman menjadi sangat penting. Allah Swt sendiri yang memerintahkan kita untuk beriman, sebagaimana firman-Nya dalm QS. An-Nisa136 artinya ”Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan RasulNya Muhammad dan kepada Kitab al-Qur’±n yang diturunkan kepada RasulNya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkarkepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu telah tersesat sangat jauh.” Keimanan seseorang itu bisa tebal dan bisa tipis, bisa bertambah atau berkurang. Salah satu cara untuk meningkatkan keimanan kita kepada Allah Swt adalah dengan memahami nama-nama-Nya yang baik dan indah. Kita sering mendengar nama-nama indah itu dengan sebutan al-Asmau al-Husna. B. Makna al-Asmau al-Husna Al-Asmau al-Husna artinya nama-nama Allah Swt yang baik. Allah Swt mengenalkan dirinya dengan nama-nama-Nya yang baik, sesuai dengan firman-Nya dalam 180 artinya “ Dan Allah memiliki al-Asm±u-al-¦usn± nama-nama yang terbaik, maka bermohonlah kepada-Nya de-ngan menyebutnya al-Asm±u-al-¦usn± itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyalahartikan nama-nama-Nya. Mereka kelak akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” Rasulullah saw menjelaskan bahwa nama-nama Allah Swt. yang baik al-Asmau al-Husna itu berjumlah 99. Barang siapa yang menghafalnya maka Allah Swt akan memasukkan ke dalam surga-Nya. Pada pembahasan ini hanya empat al-Asmau al-Husna yang akan kalian pelajari, yaitu al-Alim, al-Khabir, as-Sami’, al-Bashir. Setelah mempelajari topik ini, diharapkan dapat menjelaskan makna keempat al-Asm±u-al-¦usn± tersebut, dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. 1. Al-Alim Al-Alim artinya Maha Mengetahui. Allah Swt Maha Mengetahui yang tampak atau yang gaib. Pengetahuan Allah Swt tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Segala aktivitas yang dilakukan oleh makhluk diketahui oleh Allah Swt. Bahkan, peristiwa yang akan terjadi pun sudah diketahui oleh Allah Swt. Dengan kata lain, pengetahuan Allah Swt itu tanpa batas. Subhanallah, luar biasa! Perlu kalian ketahui bahwa Allah Swt menyuruh kita untuk menggali ilmu sebanyak-banyaknya, agar kalian dapat mengetahui ciptaan-Nya, baik yang ada di langit maupun yang ada di bumi. Sesungguhnya, Allah Swt sangat menyukai orang yang rajin mencari ilmu pengetahuan dan mengamalkannya. Perilaku yang dapat diwujudkan dalam meyakini sifat Allah al-Alim adalah kita harus terus-menerus mencari ilmuilmunya Allah Swt dengan cara belajar dan merenungi ciptaan-Nya. Tapi ingat! Penting juga untuk diperhatikan bahwa kita tidak boleh merasa paling pandai. Orang berilmu itu harus tetap rendah hati. Seperti pohon padi, semakin berisi semakin merunduk. 2. Al-Khabir Al-Khabir artinya Maha teliti. Allah Maha teliti terhadap semua ciptaan-Nya. Allah Swt menciptakan berjuta-juta makhluk, semuanya berfungsi sesuai dengan apa yang Dia kehendaki. Tidak ada satupun ciptaan Allah Swt yang salah sasaran. Ini menandakan bahwa Allah Mahateliti dalam menciptakan makhluk-Nya. Perilaku yang dapat diwujudkan bagi orang yang percaya bahwa Allah Swt Maha teliti adalah hendaklah kita harus waspada dan teliti betulapa yang kita lakukan atau yang akan kita lakukan. Kita harus teliti dan cermat dalam melaksanakan kegiatan, baik di sekolah, di rumah, maupun di tempat lainnya. Orang yang teliti akan mendapatkan hasil maksimal, dan tidak akan menyesal di kemudian hari. 3. As-Sami’ As-Sami’ artinya Maha Mendengar. Allah Swt Maha Mendengar semua suara apapun yang ada di alam semesta ini. Pendengaran Allah Swt tidak terbatas, tidak ada satu pun suara yang lepas dari pendengaran-Nya, meskipun suara itu sangat pelan. Perilaku yang mencerminkan keimanan kepada Allah Swt yang memiliki sifat Maha Mendengar adalah kita harus mau mendengarkan orang lain yang sedang berbicara. Terlebih lagi jika yang sedang berbicara adalah guru atau orang tua kita. Lalu, bagaimana sikap kita jika tidak senang terhadap apa yang disampaikannya? Tentu kita harus sampaikan hal itu kepada lawan bicara kita dengan sikap dan bahasa yang santun. As-Sami’ juga bisa diteladani dengan cara menjadi orang yang peka terhadap informasi. Sebagai generasi muslim kalian tidak boleh ketinggalan informasi. Di samping itu kalian harus terus berlatih untuk dapat memilah informasi yang baik dan yang buruk, yang hak dan yang batil. 4. Al-Bashir Al-Bashir artinya Maha Melihat. Allah Maha Melihat segala sesuatu walaupun lembut dan kecil. Allah Swt melihat apa saja yang ada di langit dan di bumi, bahkan seluruh alam semesta ini dapat dipantau. Perilaku yang mencerminkan keyakinan bahwa Allah Maha Melihat adalah hendaklah kita berusaha semaksimal mungkin untuk dapat melihat peristiwaperistiwa yang terjadi di alam ini sebagai bahan renungan akan kebesaran Allah Swt Kita diajarkan untuk pandai dan cermat dalam memandang berbagai persoalan di sekeliling kita. Namun jangan lupa, kita juga harus selalu introspeksi diri untuk melihat kelebihan dan kekurangan kita sendiri agar hidup menjadi lebih terarah. Sungguh hal ini sangat indah untuk diamalkan. C. Hikmah Beriman Kepada Allah Orang yang beriman tentu merasa dekat dengan Allah Swt. Oleh karena merasa dekat, dia berusaha taat, menjalankan perintah dan menjauhi segala larangan-Nya. Sungguh bahagia dan beruntung manusia yang bisa seperti ini. Jadi, orang yang beriman akan medapatkan berbagai keuntungan, antara lain sebagai berikut 1. Selalu mendapat pertolongan dari Allah Swt. Hal ini sesuai dengan firman-Nya dalam Mu’minun 51 yang artinya “Sesungguhnya Kami menolong rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi hari kiamat.”. 2. Hati menjadi tenang dan tidak gelisah. Hal ini sesuai dengan firman Allah Swt dalam QS. Ar Rad 28 yang artinya “Yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah hanya dengan mengingat Allahlah hati menjadi tenteram.” 3. Sepanjang masa hidupnya tidak akan pernah merasa rugi. Sebaliknya, tanpa dibekali iman sepanjang usianya diliputi kerugian, sebagaimana firman Allah Swt dalam QS. Al Ashr 3 yang artinya “Demi masa, sungguh, manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.”
Pernahkah kamu merasa dekat dengan Allah Swt. sehingga perasaanmu merasa begitu tenang? Pernahkah kamu merasa jauh dengan-Nya sehingga jiwamu terasa hampa? Melalui uraian berikut ini, mari kita belajar untuk lebih mengenal nama-nama Allah Swt. yang indah dan berusaha menjadi lebih dekat dengan-Nya. Allah Swt. memiliki kasih dan sayang yang begitu besar terhadap hamba-Nya. Kita boleh bermohon apa saja kepada-Nya. Syaratnya, tentu kita harus yakin akan keberadaan-Nya. Kalau kita belum yakin bahwa Allah Swt. itu ada, sudah barang tentu doa kita juga sia-sia. Jadi, sebelum berdoa kepada Allah Swt., kita harus yakin terlebih dulu bahwa Allah Swt. dapat memberikan apa yang kita butuhkan. Itu artinya kita harus beriman kepada-Nya. Apakah iman itu? Kata iman berasal dari bahasa Arab yang bermakna percaya. Makna iman dalam pengertian ini adalah percaya dengan sepenuh hati, diucapkan dengan lisan dan diamalkan dalam perbuatan sehari-hari. Menjadi orang yang beriman bukan persoalan yang ringan atau mudah. Sebagai manusia yang memiliki pertanggungjawaban kepada Allah Swt., iman menjadi sangat penting. Allah Swt. sendiri yang memerintahkan kita untuk beriman, sebagaimana firman-Nya يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ ءَامِنُوا۟ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ وَٱلْكِتَٰبِ ٱلَّذِى نَزَّلَ عَلَىٰ رَسُولِهِۦ وَٱلْكِتَٰبِ ٱلَّذِىٓ أَنزَلَ مِن قَبْلُ ۚ وَمَن يَكْفُرْ بِٱللَّهِ وَمَلَٰٓئِكَتِهِۦ وَكُتُبِهِۦ وَرُسُلِهِۦ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَٰلًۢا بَعِيدًا”Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul- Nya Muhammad dan kepada Kitab al-Qur’an yang diturunkan kepada Rasul- Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu telah tersesat sangat jauh.” an-Nisa’/4136 Keimanan seseorang itu bisa tebal dan bisa tipis, bisa bertambah atau berkurang. Salah satu cara untuk meningkatkan keimanan kita kepada Allah Swt. Adalah dengan memahami nama-nama-Nya yang baik dan indah. Kita sering mendengar nama-nama indah itu dengan sebutan al-Asmau al-husna. Makna al-Asmau al-husnaal-Asmau al-husna artinya nama-nama Allah Swt. yang baik. Allah Swt. mengenalkan dirinya dengan nama-nama-Nya yang baik, sesuai dengan firman-Nya وَلِلَّهِ ٱلْأَسْمَآءُ ٱلْحُسْنَىٰ فَٱدْعُوهُ بِهَا ۖ وَذَرُوا۟ ٱلَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِىٓ أَسْمَٰٓئِهِۦ ۚ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ“ Dan Allah memiliki al-Asmau al-husna nama-nama yang terbaik, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebutnya al-Asmau al-husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyalahartikan nama-nama-Nya. Mereka kelak akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” al-A’raf/7180 Rasulullah saw. menjelaskan bahwa nama-nama Allah Swt. yang baik al-Asmau al-husna itu berjumlah 99. Barang siapa yang menghafalnya maka Allah Swt. akan memasukkan ke dalam surga-Nya. Pada posting kali ini hanya empat al-Asmau al-husna yang akan kalian pelajari, yaitu al-Alim, al-Khabir, as-Sami’, al-Bashir. Setelah mempelajari topik ini, kalian diharapkan dapat menjelaskan makna keempat al-Asmau-al-husna tersebut, dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. 1. Al-AlimAl-Alim artinya Maha Mengetahui. Allah Swt. Maha Mengetahui yang tampak atau yang gaib. Pengetahuan Allah Swt. tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Segala aktivitas yang dilakukan oleh makhluk diketahui oleh Allah Swt. Bahkan, peristiwa yang akan terjadi pun sudah diketahui oleh Allah Swt. Dengan kata lain, pengetahuan Allah Swt. itu tanpa batas. Luar biasa, bukan? Agar lebih yakin perhatikan firman-Nya berikut ini. ۞ وَعِندَهُۥ مَفَاتِحُ ٱلْغَيْبِ لَا يَعْلَمُهَآ إِلَّا هُوَ ۚ وَيَعْلَمُ مَا فِى ٱلْبَرِّ وَٱلْبَحْرِ ۚ وَمَا تَسْقُطُ مِن وَرَقَةٍ إِلَّا يَعْلَمُهَا وَلَا حَبَّةٍ فِى ظُلُمَٰتِ ٱلْأَرْضِ وَلَا رَطْبٍ وَلَا يَابِسٍ إِلَّا فِى كِتَٰبٍ مُّبِينٍ”Dan pada sisi Allahlah kunci-kunci semua yang gaib. Tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri. dan Dia mengetahui apa yang ada di darat dan di laut. Tidak ada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya pula. dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak pula sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata Lauh Mahfudz.” al-An’am/659 Subhanallah, luar biasa! Perlu kalian ketahui bahwa Allah Swt. menyuruh kita untuk menggali ilmu sebanyak-banyaknya, agar kalian dapat mengetahui ciptaan-Nya, baik yang ada di langit maupun yang ada di bumi. Sesungguhnya, Allah Swt. Sangat menyukai orang yang rajin mencari ilmu pengetahuan dan mengamalkannya. Perilaku yang dapat diwujudkan dalam meyakini sifat Allah al-Alim adalah kita harus terus-menerus mencari ilmu-ilmunya Allah Swt. dengan cara belajar dan merenungi ciptaan-Nya. Tapi ingat! Penting juga untuk diperhatikan bahwa kita tidak boleh merasa paling pandai. Orang berilmu itu harus tetap rendah hati. Seperti pohon padi, semakin berisi semakin merunduk. 2. Al- KhabirAl-Khabir artinya Mahateliti. Allah Mahateliti terhadap semua ciptaan-Nya. Allah Swt. menciptakan berjuta-juta makhluk, semuanya berfungsi sesuai dengan apa yang Dia kehendaki. Tidak ada satupun ciptaan Allah Swt. yang salah sasaran. Ini menandakan bahwa Allah Mahateliti dalam menciptakan makhluk-Nya. Demikian pula Allah dapat mengetahui secara detail apa yang dikerjakan makhluknnya. Dalam at-Taubah/916 Allah Swt. berfirman وَٱللَّهُ خَبِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُونَ“... dan Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.” at-Taubah/9 16 Perilaku yang dapat diwujudkan bagi orang yang percaya bahwa Allah Swt. Mahateliti adalah hendaklah kita harus waspada dan teliti betul apa yang kita lakukan atau yang akan kita lakukan. Kita harus teliti dan cermat dalam melaksanakan kegiatan, baik di sekolah, di rumah, maupun di tempat lainnya. Orang yang teliti akan mendapatkan hasil maksimal, dan tidak akan menyesal di kemudian hari. 3. As-Sami’As-Sami’ artinya Maha Mendengar. Allah Swt. Maha Mendengar semua suara apapun yang ada di alam semesta ini. Pendengaran Allah Swt. tidak terbatas, tidak ada satu pun suara yang lepas dari pendengaran-Nya, meskipun suara itu sangat pelan. Hal ini sesuai dengan firman-Nya وَٱللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ”... dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” al-Baqarah/2256 Perilaku yang mencerminkan keimanan kepada Allah Swt. yang memiliki sifat Maha Mendengar adalah kita harus mau mendengarkan orang lain yang sedang berbicara. Terlebih lagi jika yang sedang berbicara adalah guru atau orang tua kita. Lalu, bagaimana sikap kita jika tidak senang terhadap apa yang disampaikannya? Tentu kita harus sampaikan hal itu kepada lawan bicara kita dengan sikap dan bahasa yang santun. As-Sami’ juga bisa diteladani dengan cara menjadi orang yang peka terhadap informasi. Sebagai generasi muslim kalian tidak boleh ketinggalan informasi. Di samping itu kalian harus terus berlatih untuk dapat memilah informasi yang baik dan yang buruk, yang hak dan yang batil. 4. Al-BashirAl-Bashir artinya Maha Melihat. Allah Maha Melihat segala sesuatu walaupun lembut dan kecil. Allah Swt. melihat apa saja yang ada di langit dan di bumi, bahkan seluruh alam semesta ini dapat dipantau. Hal ini sesuai dengan firman-Nya إِنَّ ٱللَّهَ يَعْلَمُ غَيْبَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ وَٱللَّهُ بَصِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُونَ“Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang gaib di langit dan di bumi. dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” al-hujurat/4918 Perilaku yang mencerminkan keyakinan bahwa Allah Maha Melihat adalah hendaklah kita berusaha semaksimal mungkin untuk dapat melihat peristiwaperistiwa yang terjadi di alam ini sebagai bahan renungan akan kebesaran Allah Swt. Kita diajarkan untuk pandai dan cermat dalam memandang berbagai persoalan di sekeliling kita. Namun jangan lupa, kita juga harus selalu introspeksi diri untuk melihat kelebihan dan kekurangan kita sendiri agar hidup menjadi lebih terarah. Sungguh hal ini sangat indah untuk diamalkan Hikmah Beriman kepada Allah SwtOrang yang beriman tentu merasa dekat dengan Allah Swt. Oleh karena merasa dekat, dia berusaha taat, menjalankan perintah dan menjauhi segala larangan-Nya. Sungguh bahagia dan beruntung manusia yang bisa seperti ini. Jadi, orang yang beriman akan medapatkan berbagai keuntungan, antara lain sebagai berikut. 1. Selalu mendapat pertolongan dari Allah Swt. Hal ini sesuai dengan firman-Nya إِنَّا لَنَنصُرُ رُسُلَنَا وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ فِى ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا وَيَوْمَ يَقُومُ ٱلْأَشْهَٰدُ”Sesungguhnya Kami menolong rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi hari kiamat.” al-Mμ’min/40 51. 2. Hati menjadi tenang dan tidak gelisah. Hal ini sesuai dengan firman Allah Swt. ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ ٱللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ”Yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah hanya dengan mengingat Allahlah hati menjadi tenteram.” ar-Ra’d/13 28. 3. Sepanjang masa hidupnya tidak akan pernah merasa rugi. Sebaliknya, tanpa dibekali iman sepanjang usianya diliputi kerugian, sebagaimana firman Allah Swt. berikut ini. ”Demi masa, sungguh, manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.” al-Ashr/1031-3
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP Sekolah SMP N 1 Kedungwuni Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas/ Semester VII/1 Materi Pokok Lebih dekat Kepada Allah SWT yang sangat Indah Nama-Nya Alokasi Waktu 3 pertemuan 9 JP A. Kompetensi Inti KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. KI 2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli toleransi, gotong royong, santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. KI 3 Memahami pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. KI 4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat dan ranah abstrak menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori. B. KOMPETENSI DASAR dan INDIKATOR NO. KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI 1 Beriman kepada Allah Swt 1. Menjelaskan pengertian iman kepada Allah Swt. 2. Menyebutkan dalil naqli tentang iman kepada Allah Swt. 2 Memahami makna Asmau al-husna al-’Alim, al-Khabir, as-Sami’, dan al-Bashir 1. Menjelaskan pengertian al-Asmaul-Husna 2. Menyebutkan pengertian al-Asmaul-Husna al-’Alim, al-Khabir, as-Sami’, dan al-Bashir 3. Menjelaskan makna al-Asmaul-Husna al-’Alim, al-Khabir, as-Sami’, dan al-Bashir 3 Menyajikan contoh perilaku yang mencerminkan keteladanan dari sifat al-Asmau al-husna al-’Alim, al-Khabir, as-Sami’, dan al-Bashir 1. Mencontohkan perilaku yang mencerminkan keteladanan dari sifat al-Asmaul-Husna al-’Alim 2. Mencontohkan perilaku yang mencerminkan keteladanan dari sifat al-Asmaul-Husna al-Khabir 3. Mencontohkan perilaku yang mencerminkan keteladanan dari sifat al-Asmaul-Husna as-Sami’, 4. Mencontohkan perilaku yang mencerminkan keteladanan dari sifat al-Asmaul-Husna dan al-Bashir C. Tujuan Pembelajaran 1. Pertemuan ke-1 Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta didik diharapkan dapat a. Menjelaskan pengertian iman kepada Allah. b. Menunjukkan dalil aqli dan naqli terkait dengan iman kepada Allah. c. Mengidentifikasi perilaku beriman kepada Allah. d. Melaksanakan perintah Allah atas dasar iman kepada Allah. 2. Pertemuan ke-2 a. Menjelaskan pengertian al-Asmaul-Husna b. Menyebutkan pengertian al-Asmaul-Husna al-’Alim, al-Khabir, as-Sami’, dan al-Bashir. c. Menunjukkan dalil naqli tentang al-Asmaul-Husna al-’Alim, al-Khabir, as-Sami’, dan al-Bashir. d. Menjelaskan makna al-Asmaul-Husna al-’Alim, al-Khabir, as-Sami’, dan al-Bashir. 3. Pertemuan ke-3 a. Menunjukkan contoh perilaku yang mencerminkan keteladanan terhadap sifat al-Asmaul-Husna al-’Alim, al-Khabir, as-Sami’, dan al-Bashir. D. Materi Pembelajaran 1. Pertemuan ke-1 a. Pengertian iman kepada Allah Swt. b. Dalil aqli dan naqli tentang iman kepada Allah Swt. 2. Pertemuan ke-2 Pengertian al-Asmaul-Husna Pengertian al-Asmaul-Husna Al-’Alim, al-Khabir, as-Sami’, dan al-Bashir. Makna al-Asmaul-Husna Al-’Alim, al-Khabir, as-Sami’, dan al-Bashir. 3. Pertemuan ke-3 a. Perilaku yang mencerminkan meneladani al-Asmaul-Husna Al-’Alim, al-Khabir, as-Sami’, dan al-Bashir dalam kehidupan sehari-hari. E. Metode Pembelajaran 1. Metode Scientific a. Pendekatan Saintifik dan Project Basic Learning mind mapping b. Metode Ceramah, bermain peran role playing , diskusi, tanya jawab dan penugasan F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran 1. Media a. VCD pembelajaran b. Power Point c. Gambar d. Teks naskah bermain peran 2. Alat a. LCD/TV/Laptop b. Kertas karton/HVS c. VCD Player d. Speaker active 3. Sumber Belajar a. Muhammad Ahsan dkk. 2013. Pendidikan Islam dan Budi Pekerti SMP/MTs kelas VII. Jakarta ESIS Erlangga. b. Mustahdi dan Sumiyati. 2013. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP/MTs Kelas VII. Jakarta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. G. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran 1. Pertemuan 1 a. Pendahuluan 10 menit 1 Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdoa bersama dipimpin oleh seorang peserta didik dengan penuh khidmat. 2 Guru memulai pembelajaran dengan pembacaan al-Quran surah ayat pilihan yang dipimpin oleh salah seorang peserta didik. 3 Guru memperhatikan kesiapan diri peserta didik dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa kehadiran, kerapian pakaian, posisi, dan tempat duduk peserta didik. 4 Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan secara komunikatif yang berkaitan dengan materi iman kepada Allah. 5 Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 6 Guru mengkondisikan peserta didik untuk duduk secara berkelompok. 7 Menyampaikan tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran. b. Kegiatan inti 90 menit 1 Mengamati a Guru menyajikan tayangan video/suara/gambar/tulisan tentang Iman kepada Allah b Peserta didik mengamati tanyangan video/suara/gambar/tulisan tentang Iman kepada Allah c Guru menyajikan dalil-dalil naqli tentang iman kepada Allah d Peserta didik membaca dan mengamati dalil-dalil naqli tentang iman kepada Allah 2 Menanya a Guru memberi kesempatan peserta didik untuk mengajukan pertanyaan mengenai Iman kepada Allah b Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengajukan pertanyaan mengenai dalil-dalil naqli tentang iman kepada Allah. c Peserta didik mengajukan pertanyaan sebanyak-banyaknya tentang iman kepada Allah dan dalil-dali naqlinya. 3 Eksplorasi a Peserta didik dibagi dalam beberapa kelompok dan diberikan tugas untuk berdiskusi sesuai dengan tema yang telah ditentukan pengertian, dalil aqli dan naqli, ciri-ciri perilaku dan hikmah beriman kepada Allah Swt. 4 Asosiasi a Setiap kelompok membuat simpulan mind mapping menghubungkan pengertian, dalil aqli dan naqli, ciri-ciri perilaku dan hikmah beriman kepada Allah Swt. 5 Komunikasikan a Secara bergantian masing-masing kelompok mempresentasikan hasilnya dan kelompok lainnya memperhatikan/menyimak dan memberikan tanggapan. c. Penutup 20 menit 1 Guru memberikan penguatan materi tentang iman kepada Allah. 2 Guru bersama-sama peserta didik menyimpulkan hasil diskusi peserta didik. 3 Guru melakukan post test terhadap pemahaman peserta didik selama proses pembelajaran. 4 Guru bersama-sama para peserta didik melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan. 5 Guru memberikan reward kepada “kelompok peserta didik terbaik”. 6 Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya. 7 Guru memberikan tugas mandiri kepada peserta didik berkaitan dengan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya. 8 Guru bersama-sama para peserta didik menutup pelajaran dengan berdoa. 2. Pertemuan 2 Pendahuluan 15 menit 1 Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdoa bersama dipimpin oleh seorang peserta didik dengan penuh khidmat. 2 Guru memulai pembelajaran dengan pembacaan al-Quran surah ayat pilihan yang dipimpin oleh salah seorang peserta didik. 3 Guru memperhatikan kesiapan diri peserta didik dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa kehadiran, kerapian pakaian, posisi, dan tempat duduk peserta didik. 4 Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan secara komunikatif yang berkaitan dengan materi pembelajaran. 5 Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan yang akan dicapai. 6 Guru mengkondisikan peserta didik untuk duduk secara berkelompok. 7 Menyampaikan tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran. a. Kegiatan inti 90 menit 1 Mengamati a Guru menyajikan tayangan video, gambar, tulisan, tentang al Asmaul-Husna al-Alim, al-Khabir, al-Sami’, al-Bashir b Peserta didik mengamati tayangan video, gambar, membaca buku teks tentang al-Asmaul-Husna al-Alim, al-Khabir, al-Sami’, al-Bashir c Peserta didik dalam satu kelompok saling menyimak bacaan ayat-ayat Al-Qur’an beserta artinya tentang al-Asmaul-Husna al-Alim, al-Khabir, al-Sami’, al-Bashir 2 Menanya a Guru mempersilahkan kepada peserta didik untuk mengajukan pertanyaan sebanyak-banyaknya tentang apa yang diamati melalui video, gambar, buku teks, Al-Qur’an tentang al-Asmaul-Husna al-Alim, al-Khabir, al-Sami’, al-Bashir b Peserta didik mengajukan pertanyaan sebanyak-banyaknya tentang apa yang diamati melalui video, gambar, buku teks, Al-Qur’an tentang al-Asmaul-Husna al-Alim, al-Khabir, al-Sami’, al-Bashir c Guru mencatat seluruh pertanyaan peserta didik, bersama-sama peserta didik memilih pertanyaan yang diangkat dalam diskusi. 3 Mengumpulkan informasi Eksplorasi a Peserta didik dikelompokkan menjadi beberapa kelompok sesuai kebutuhan untuk berdiskusi dan mempelajari tentang pengertian dan makna al-Asmaul-Husna al-Alim, al-Khabir, al-Sami’, al-Bashir 4 Mengasosiasi a Peserta didik secara kelompok membuat konsep tentang pengertian dan makna al-Asmaul-Husna al-Alim, al-Khabir, al-Sami’, al-Bashir 5 Mengkomunikasikan a Setiap kelompok secara bergiliran mempresentasikan hasil diskusinya. b Setiap kelompok memberikan tanggapan atas presentasi kelompok lainnya. c. Penutup 15 menit 1 Guru memberikan penguatan materi tentang pengertian dan makna al-Asmaul-Husna al-Alim, al-Khabir, al-Sami’, al-Bashir. 2 Guru bersama-sama peserta didik menyimpulkan hasil diskusi peserta didik. 3 Guru melakukan post test terhadap pemahaman peserta didik selama proses pembelajaran. 4 Guru bersama-sama para peserta didik melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan. 5 Guru memberikan reward kepada “peserta didik terbaik”. 6 Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya. 7 Guru memberikan tugas mandiri kepada peserta didik berkaitan dengan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya. 8 Guru bersama-sama para peserta didik menutup pelajaran dengan berdoa. 3. Pertemuan ke-3 a. Pendahuluan 15 menit 1 Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdoa bersama dipimpin oleh seorang peserta didik dengan penuh khidmat. 2 Guru memulai pembelajaran dengan pembacaan al-Quran surahzayat pilihan yang dipimpin oleh salah seorang peserta didik. 3 Guru memperhatikan kesiapan diri peserta didik dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa kehadiran, kerapian pakaian, posisi, dan tempat duduk peserta didik. 4 Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan secara komunikatif yang berkaitan dengan materi pembelajaran. 5 Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan yang akan dicapai. 6 Guru mengkondisikan peserta didik untuk duduk secara berkelompok. 7 Menyampaikan tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran. b. Kegiatan inti 90 menit 1 Mengamati a Peserta didik mengamati tayangan video, gambar, teks cerita tentang perilaku yang terjadi dimasyarakat yang mencerminkan meneladani al Asmaul-Husna al-Alim, al-Khabir, al-Sami’, al-Bashir 2 Menanya a Peserta didik mengajukan pertanyaan tentang berbagai macam perilaku yang terjadi dimasyarakat yang terkait dengan Asmaul-husna al-Alim, al-Khabir, al-Sami’, al-Bashir yang diamati. 3 Mengumpulkan informasi Mengeksplorasi a Secara kelompok, peserta didik berdiskusi menyusun dan mempelajari skenario yang akan ditampilkan untuk memerankan sosio drama yang mencerminkan perilaku meneladani Asmaul-husna al-Alim, al-Khabir, al-Sami’, al-Bashir 4 Mengasosiasi a Peserta didik secara kelompok mencoba menampilkan peran sesuai dengan peran masing-masing dalam kelompok yang mencerminkan perilaku meneladani al-Asmaul-Husna al-Alim, al-Khabir, al-Sami’, al-Bashir 5 Mengkomunikasikan a Peserta didik secara kelompok menampilkan sosiodrama sesuai peran masing-masing di hadapan kelompok lain yang mencerminkan perilaku meneladani al-Asmaul-Husna al-Alim, al-Khabir, al-Sami’, al-Bashir b Peserta didik dari kelompok lain memberikan komentar/tanggapan terhadap prilaku yang ditampilkan sesuai dengan konsep pembelajaran Asmaul-husna al-Alim, al-Khabir, al-Sami’, al-Bashir c. Penutup 15 menit 1 Guru memberikan penguatan terhadap materi yang disampaikan 2 Bersama-sama peserta didik, guru menarik kesimpulan dari seluruh tampilan. 3 Guru melakukan post test terhadap pemahaman peserta didik selama proses pembelajaran. 4 Guru bersama-sama para peserta didik melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan. 5 Guru memberikan reward kepada “peserta didik terbaik”. 6 Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya. 7 Guru memberikan tugas mandiri kepada peserta didik berkaitan dengan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya. 8 Guru bersama-sama para peserta didik menutup pelajaran dengan berdoa. H. Penilaian 1. Sikap spiritual a. Teknik Penilaian Penilaian diri b. Bentuk Instrumen Lembar penilaian diri c. Kisi-kisi No. Sikap/nilai Butir Instrumen 1 Meyakini bahwa Allah Swt. mengetahui semua yang ada di langit dan di bumi. Terlampir 2 Meyakini bahwa ilmu yang saya dapatkan adalah hasil jerih payah semata. Terlampir 3 Berbaik sangka kepada Allah Swt. dan orang lain karena tidak mengetahui apa yang terjadi pada orang tersebut. Terlampir 4 Meyakini bahwa semua perbuatan dan pekerjaan manusia diketa-hui Allah Swt. Terlampir 5 Meyakini bahwa saya boleh berkata semaunya karena tidak ada yang mendengarnya. Terlampir Instrumen Terlampir 2. Sikap sosial a. Teknik Penilaian Penilaian Antar Teman b. Bentuk Instrumen Lembar Penilaian c. Kisi-kisi No. Sikap/nilai Butir Instrumen 1 Suka menolong teman yang membutuhkan bantuan Terlampir 2 Suka berkata jujur Terlampir 3 Tidak pernah berbuat curang ketika mengerjakan ulangan. Terlampir 4 Selalu taat menjalankan perintah allah SWT Terlampir 5 Selalu mengucapkan terima kasih ketika menerima sesuatu kenikmatan dari teman Terlampir Instrumen Terlampir 2. Pengetahuan a. Teknik Penilaian Tes Lisan b. Bentuk Instrumen Lembar penilaian tes lisan c. Kisi-kisi No. Indikator Butir Instrumen 1 Menunjukkan dalil naqli dan aqli terkait dengan iman kepada Allah Tulislah An-Nisa yang menyatakan perintah beriman kepada Allah swt! 2 Menjelaskan makna al-asmau al-husna al-Alim Jelaskan makna al-asmau al-husna al-Alim! 3 Menjelaskan makna al-asmau al-husna al-Khabir Jelaskan makna al-asmau al-husna al-Khabir! 4 Menjelaskan makna al-asmau al-husna al-Sami’, Jelaskan makna al-asmau al-husna al-Sami’! 5 Menjelaskan makna al-asmau al-husna al-Bashir Jelaskan makna al-asmau al-husna al-Bashir! 3. Keterampilan a. Teknik Penilaian Performance b. Bentuk Instrumen Praktik c. Kisi-kisi No. Keterampilan Butir Instrumen Dapat mencontohkan perilaku yang mencerminkan keteladanan dari sifat al-asmau al-husna al-alim Terlampir Dapat mencontohkan perilaku yang mencerminkan keteladanan dari sifat al-asmau al-husna al-khabir Terlampir Instrumen Terlampir Kedungwuni, 18 Juli 2016 Mengetahui; Guru Mata Pelajaran Kepala Sekolah, PAI dan Budi Pekerti, Mucikno, Wiwik Widyoretno, 1994031 006 NIP. 19810723 2008012 018 LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran 1 Instrumen Penilaian Aspek Sikap Spiritual Nama Peserta didik Kelas / Semester .......................................... VII…. / Ganjil TeknikPenilaian Penilaian diri. Penilai Lembar penilaian diri NO. PERNYATAAN PILIHAN JAWABAN SKOR Sangat Setuju Setuju Ragu-Ragu Tidak Setuju 1 Saya meyakini bahwa Allah Swt. mengetahui semua yang ada di langit dan di bumi. 2 Saya meyakini bahwa ilmu yang saya dapatkan adalah hasil jerih payah semata. 3 Saya harus berbaik sangka kepada Allah Swt. dan orang lain karena tidak mengetahui apa yang terjadi pada orang tersebut. 4 Saya meyakini bahwa semua perbuatan dan pekerjaan manusia diketa-hui Allah Swt. 5 Saya meyakini bahwa saya boleh berkata semaunya karena tidak ada yang mendengarnya. 6 Saya meyakini bahwa kita boleh berbuat sesuka hati selama tidak ada orang yang melihat. 7 Saya meyakini bahwa penglihatan Allah Swt. juga ada batasnya. 8 Saya meyakini bahwa paranormal pasti dapat mengetahui sesuatu baik yang tersembunyi maupun tidak, karena ia memiliki indera keenam. 9 Saya meyakini bahwa Allah Swt. kadang-kadang melihat perilaku dan perbuatan saya. 10 Saya meyakini bahwa saya harus selalu memuji Allah Swt. atas ilmu pengetahuan yang dimiliki-Nya. JUMLAH SKOR KETERANGAN NILAI NILAI AKHIR Sangat Setuju Setuju Ragu-Ragu Tidak Setuju = Skor 4 = Skor 3 = Skor 2 = Skor 1 Skor yang diperoleh - X 100 = - Skormaksimal CATATAN ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… ……………………., Tanggal ……..……... Peserta didik yang bersangkutan ………………………………………………. Lampiran 2 Instrumen Penilaian Aspek Pengetahuan Nama ……………………………….. Kelas / Semester VII…. / Ganjil Kompetensi Dasar Beriman kepada Allah Swt Indikator -Menunjukkan dalil naqli dan aqli terkait dengan iman kepada Allah -Menjelaskan makna Asmau al-husna al-’Alim, al-Khabir, as-Sami’, dan al-Bashir TeknikPenilaian Lisan. Penilai Guru No. Indikator Instrumen 1. Menunjukkan dalil naqli dan aqli terkait dengan iman kepada Allah Tulislah An-Nisa ayat 4/136yang menyatakan perintah beriman kepada Allah swt! 2. Menjelaskan makna al-asmau al-husna al-Alim Jelaskan makna al-asmau al-husna al-Alim! 3. Menjelaskan makna al-asmau al-husna al-Khabir Jelaskan makna al-asmau al-husna al-Khabir! 4 Menjelaskan makna al-asmau al-husna al-Sami’, Jelaskan makna al-asmau al-husna al-Sami’! 5 Menjelaskan makna al-asmau al-husna al-Bashir Jelaskan makna al-asmau al-husna al-Bashir! No Jawaban 1. ÙŠَا Ø£َÙŠُّÙ‡َا الَّذِينَ آمَÙ†ُوا آمِÙ†ُوا بِاللَّÙ‡ِ ÙˆَرَسُولِÙ‡ِ ÙˆَالْÙƒِتَابِ الَّذِÙŠ Ù†َزَّÙ„َ عَÙ„َÙ‰ٰ رَسُولِÙ‡ِ ÙˆَالْÙƒِتَابِ الَّذِÙŠ Ø£َÙ†ْزَÙ„َ Ù…ِÙ†ْ Ù‚َبْÙ„ُ ۚ ÙˆَÙ…َÙ†ْ ÙŠَÙƒْÙُرْ بِاللَّÙ‡ِ ÙˆَÙ…َÙ„َائِÙƒَتِÙ‡ِ ÙˆَÙƒُتُبِÙ‡ِ ÙˆَرُسُÙ„ِÙ‡ِ ÙˆَالْÙŠَÙˆْÙ…ِ الْØ¢Øِرِ ÙَÙ‚َدْ ضَÙ„َّ ضَÙ„َالًا بَعِيدًا 2. Al-Alim artinya maha mengetahui. Allah Swt. Maha Mengetahui yang tampak atau yang gaib. Pe ngetahuan Allah Swt. tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Segala aktivitas yang dilakukan oleh makhluk diketahui oleh Allah Swt. Bahkan, peristiwa yang akan terjadi pun sudah diketahui oleh Allah Swt. 3. Al-Khabir artinya mahateliti. Allah Mahateliti terhadap semua ciptaan-Nya. Allah Swt. menciptakan berjuta-juta makhluk, semuanya berfungsi sesuai dengan apa yang Dia kehendaki. Tidak ada satupun ciptaan Allah Swt. yang salah sasaran. Ini menandakan bahwa Allah Mahateliti dalam menciptakan makhluk-Nya. Demikian pula Allah dapat mengetahui secara detail apa yang dikerjakan makhluknya 4 As-Sami’’ artinya maha mendengar. Allah Swt. Maha Mendengar semua suara apa pun yang ada di alam semesta ini. Pendengaran Allah Swt. tidak terbatas, tidak ada satu pun suara yang lepas dari pendengaran-Nya, meskipun suara itu sangat pelan 5 Al-Bashir artinya maha melihat. Allah Maha Melihat segala sesuatu walaupun lembut dan kecil. Allah Swt. melihat apa saja yang ada di langit dan di bumi, bahkan seluruh alam semesta ini dapat dipantau Lampiran 3 Instrumen Penilaian Aspek Ketrampilan Nama Peserta didik ………………………………………………… Kelas / Semester VII…. / Ganjil Kompetensi Dasar Menyajikan contoh perilaku yang mencerminkan keteladanan dari sifat al- Asmau al-husna al-’Alim, al-Khabir, as-Sami’, dan al-Bashir TeknikPenilaian Performance Penilai Guru No. Indikator Instrumen 1. Dapat mencontohkan perilaku yang mencerminkan keteladanan dari sifat al-asmau al-husna al-alim Tampilkan perilaku yang mencerminkan keteladanan dari sifat al-asmau al-husna al-alim 2. Dapat mencontohkan perilaku yang mencerminkan keteladanan dari sifat al-asmau al-husna al-khabir Tampilkan perilaku yang mencerminkan keteladanan dari sifat al-asmau al-husna al-khabir 3. Dapat mencontohkan perilaku yang mencerminkan keteladanan dari sifat al-asmau al-husna al-sami’ Tampilkan perilaku yang mencerminkan keteladanan dari sifat al-asmau al-husna al-sami’ 4. Dapat mencontohkan perilaku yang mencerminkan keteladanan dari sifat al-asmau al-husna al-bashir Tampilkan perilaku yang mencerminkan keteladanan dari sifat al-asmau al-husna al-bashir RUBRIK PENILAIAN NO. NAMA SURAT KRITERIA SKOR SANGAT BAIK BAIK KURANG BAIK TIDAK BAIK 1 Perilaku yang mencerminkan keteladanan dari sifat al-asmau al-husna al-alim 2 Perilaku yang mencerminkan keteladanan dari sifat al-asmau al-husna al-khabir 3 Perilaku yang mencerminkan keteladanan dari sifat al-asmau al-husna al-sami’ 4 Perilaku yang mencerminkan keteladanan dari sifat al-asmau al-husna al-bashir JUMLAH SKOR KETERANGAN NILAI NILAI AKHIR Sangat Baik Baik Kurang Baik Tidak Baik = Skor 4 = Skor 3 = Skor 2 = Skor 1 Skor yang diperoleh - X 100 = - Skor maksimal CATATAN GURU ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… Kedungwuni, 18 Juli 2016 Guru Pend. Agama Islam Wiwik Widyoretno, NIP. 19810723 2008012 018
 lebih dekat dengan allah swt yang sangat indah namanya
